Nilai tukar petani turun 0,08%

BANDA ACEH – Sejak Februari tahun 2013 Provinsi Aceh mengalami penurunan Nilai Tukar Petani (NTP). Tercatat NTP Aceh sebesar 103,36, atau turun 0,08 persen dibandingkan Januari 2013 sebesar 103,44. Sehingga NTP menurun akan berimplikasi pada daya beli masyarakat petani di pedesaan.


Menurut penjelasan Kepala Bidang Statistik Distribusi, Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Darmawan, penyebab utamanya adalah akibat indeks harga yang harus dibayar petani mengalami peningkatan sebesar 0,49 persen, sedangkan penerimaan menurun.

Kata Darmawan, melihat tingkat daya beli masyarakat pedesaan itu sangat mudah. Indikatornya ditentukan dari NTP itu sendiri. Semakin tinggi NTP, tentunya relatif akan semakin kuat tingkat daya beli petani dan semakin sejahtera masyarakat petani pedesaan.

Nilai Tukar Petani (NTP) tidak hanya terjadi di Aceh, secara nasional juga mengalami hal yang sama seperti yang terjadi Aceh. Pada bulan Februari 2013, NTP skala nasional juga mengalami penurunan sampai 0,45 persen yaitu menjadi 105,19.

Artinya, kata Darmawan, dengan terjadi penurunan NTP, telah terjadi inflasi pedesaan sebesar 0,64 persen. Yaitu terjadi perubahan indeks konsumsi rumahtangga dari 137,79 Januari 2013 menjadi 138,67 Februari 2013.

"Terjadi inflasi pedesaan karena naiknya harga barang dan jasa pada semua sub-kelompok," katanya, hari ini. Berikut ini gambaran penurunan nilai tukar petani yang datanya diinput dari BPS Provinsi Aceh.


 sumber: Waspada Online